Minggu, 25 Desember 2011

TUHAN YESUS MENDERITA BAGI KITA SEJAK KELAHIRANNYA

Yohanes 1:1-3, 9-11, 14; Lukas 2:6-7, 21-24.

Pendahuluan.
Saudara, sesungguhnya Tuhan Yesus menderita bagi kita, bukan saja ketika Ia ditangkap, diadili, disiksa, dihina, mati di salib tetapi penderitaan Kristus bagi kita sejak kelahiranNya.

1.  Tuhan Yesus adalah  Pencipta, Pemilik  dari semua yang ada.
 Yohanes 1:1-3, 14.
“ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan “.
Yohanes 1:14 :

“ Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran “.
Dari kedua ayat ini kita melihat, bahwa Yesus adalah Allah; Dia adalah Pencipta, Pemilik alam semesta.

Tuhan Yesus yang adalah pencipta, pemilik, namun :
·      Tidak di kenal, bahkan ditolak oleh milikNya sendiri, Yohanes 1:9-11 :
Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.  Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

·      Lahir di tempat yang hina, Lukas 2:6-7.
Saat Yesus lahir, Maria ibunya membungkusnya dengan lampin dan membaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Bayangkanlah…. sang Pemilik dari jagat raya…..namun lahir di tempat yang hina.

·      Hidup dan dibesarkan di tengah keluarga yang miskin, Lukas 2:21-24.
Pada usia 8 hari Tuhan Yesus disunat dan dinamai Yesus.
Lalu pada usia 40 hari sesuai dengan adat istiadat Yahudi, dilaksanakan acara pentahiran, dan Yusuf mempersembahkan sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati… yang merupakan persembahan bagi kaum yang miskin.

2.  Tuhan Yesus Mahasuci, tidak berbuat dosa.
Ibrani 4:15 :
“ Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa “.
1 Petrus 2:22:
“ Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya”.
Bayangkanlah bahwa Yesus yang mahasuci itu harus :
·      Bergaul,bersentuhan dan makan bersama dengan orang berdosa yang menjijikkan.
·      Selalu berhadapan dengan dengan para pesakitan….
Ilustrasi :
o  Penderitaan yang dialami seorang pembersih yang harus hidup di tempat yang kumuh dan kotor.
o  Seorang yang menganggap diri “cukup baik” saja ( yang tetap juga adalah orang berdosa) tidak mau bergaul dengan orang lain yang dianggapnya pendosa.

3.  Tuhan Yesus  Mahakuasa, Berdaulat, pengatur segala yang ada. Matius 28:18.
Tuhan Yesus memiliki segala kuasa di sorga dan di bumi. Tuhan Yesus yang berkuasa atas angin, badai, segala penyakit, setan dan bahkan kematian takluk kepadaNya…. Namun Tuhan Yesus harus tunduk pada aturan-aturan yang berlaku…, Dia membiarkan diriNya terancam bahaya pembunuhan dari pihak Raja Herodes, kemudian dalam perjalanan hidup selanjutnya, Tuhan Yesus membiarkan diriNya diperlakukan dengan semena-mena oleh orang-orang yang :
·          Mencari kesalahanNya….
·          Berusaha mencelakanNya….
·          Menghina dan mengejekNya….
·          Menampar dan  meludahiNya….
·          MenyalibkanNya di antara para penjahat.

Refleksi buat kita :
Semua penderitaan itu…. Tuhan Yesus rela mengalaminya demi kasihNya kepada kita manusia yang berdosa. Dia menderita sejak kelahiranNya bahkan sampai mati di kayu salib.

Oleh sebab itu, saat kita merayakan natal….:
o   Adakah rasa syukur, rasa berhutang meluap dari hati kita yang paling dalam?
o   Adakah kerinduan di hati kita untuk membalas kasih Tuhan tersebut?
o   Adakah komitmen kita semakin diteguhkan untuk semakin cinta Tuhan, semakin cinta gereja dan semakin cinta pada apa/siapa yang dicintai Tuhan?
o   Jika saat ini kita sedang mengalami penderitaan yang sangat berat… Pandanglah pada Yesus….. supaya kita tidak menjadi lemah dan putus asa….. dan ingatlah bahwa di dalam kegelapan yang paling pekat sekalipun…., akan ada penyertaan Tuhan buat kita dan yakinlah bahwa terang akan segera terbit.

Ibrani 12:2 :
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah”.
Mazmur 23:4 :
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku”.
Yesaya 9:1:
“ Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar”.

Akhirnya “Selamat merayakan Natal 25 Desember 2011”, Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 14 Desember 2011

PERGUNAKAN WAKTU YANG ADA

"Dan pergunakanlah waktu yang ada,
karena hari-hari ini adalah jahat".
(Efesus 5:16)

"Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku,
selama masih siang; akan datang malam,
di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.
(Yohanes 9:4)
Dalam Efesus 5:16 ada 2 kata yang penting :
  1. Pergunakanlah = tebuslah.
  2. Waktu yang ada.
Saudara ...., Alkitab....,  khususnya PB ditulis dalam bahasa Yunani. Dan bahasa Yunani adalah bahasa yang sangat kaya;
Misalnya saja.... untuk mengungkapkan “waktu”, bahasa Yunani menggunakan beberapa kata yang berbeda sesuai dengan penekanannya masing-masing.

Misalnya kata Yunani : Kronos, Hora dan Kairos...... ketiganya dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan waktu.
v  Kronos penekanannya menunjuk kepada jarak (durasi) waktu tertentu .....  apakah itu pendek atau panjang, misalnya 2 jam, 1 tahun atau 6 bulan, dst.
v  Hora berarti satu waktu tertentu saat suatu peristiwa terjadi, ini menunjuk kepada : jam, saat, tanggal.
v  Kairos berarti  kesempatan, yaitu suatu jangka waktu tertentu... bisa panjang dan bisa pendek/singkat... dengan penekanan bahwa  waktu itu begitu penting dan tidak akan terulang lagi.

Nah dalam Efesus 5:16 Paulus berkata “pergunakanlah waktu yang ada” .... kata waktu dalam ayat tersebut menggunakan kata “kairos” . Yang berarti Kesempatan, yaitu suatu jangka waktu tertentu... bisa panjang dan bisa pendek/singkat... tetapi waktu itu begitu penting dan tidak akan terulang lagi.

Kata “Pergunakanlah” = tebuslah.
Paulus menasehatkan bahwa orang percaya harus berlaku arif dengan menggunakan kesempatan yang ada karena :
  1. Mereka telah menyia-nyiakan banyak waktu pada masa lampau dengan hidup di dalam kegelapan. (latar belakang hidup mereka sebagai penyembah berhala sebelum mereka percaya kepada Tuhan Yesus), bnd. Ayat-ayat sebelumnya di mana Paulus banyak berbicara tentang meninggalkan cara hidup dalam kegelapan. Misalnya :
*Efesus 4:17-20, 22-24 Menanggalkan manusia lama.
*Efesus 5:8 Hidup sebagai anak terang.
  1. Hari-hari ini adalah jahat. Kita sebagai orang percaya hidup di tengah-tengah lingkungan yang menganggap dosa itu sebagai sesuatu yang biasa.
Dua tokoh berikut merupakan contoh bagaimana mereka  telah menggunakan Waktu ( kesempatan ) dengan sebaik-baiknya :

1.   Zakheus, Lukas 19:1-6.

Dalam ayat 2  tadi mengatakan bahwa Zakheus adalah seorang Kepala pemungut cukai dan ia adalah seorang yang kaya. Sebagai seorang yang kaya dan sekaligus memiliki kedudukan, Zakheus memiliki segalanya yang memungkinkan ia merasa bahagia.

Tetapi kenyataannya Zakheus tetap merasa ada sesuatu yang kurang. Bagi orang Yahudi Zakheus adalah seorang pengkhianat karena sebagai kepala pemungut cukai ia bekerja pada pemerintah Romawi yang pada waktu itu penjajah.

Dalam kondisi yang demikian....  ia mendengar berita tentang kedatangan Tuhan Yesus ke kota Yeriko... ia berusaha untuk melihat seperti apakah Tuhan Yesus itu. Ia pasti telah mendengar selama ini berita tentang perkara-perkara hebat yang Tuhan Yesus kerjakan... dimana banyak orang yang sakit disembukahkan : orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar dan bahkan orang mati dibangkitkan......Oleh sebab itu  timbul  kerinduan yang besar dalam dirinya untuk bertemu dengan Tuhan Yesus.

Akhirnya Zakheuspun bertemu dengan Tuhan Yesus bahkan menerima keselamatan.

Zakheus menggunakan kesempatan dengan baik, karena setelah itu, Tuhan Yesus tidak akan datang lagi ke Yerikho. Saat itu Tuhan Yesus dalam perjalanan menuju Yerusalem dan di Yerusalemlah Tuhan Yesus disalibkan. Tuhan Yesus hanya lewat di Yerikho. Kesempatan itulah yang digunakan oleh Zakheus.

2.   Maria, Yohanes 12:1-3.

Dikota Betania.... diadakan perjamuan di rumah Simon si kusta...., bandingkan catatan dalam Injil Matius 26:6.  Keterangan “si kusta” pada panggilan nama Simon adalah untuk menjelaskan bahwa Simon yang ini tadinya sakit kusta tetapi sekarang sudah sembuh/tahir.

Saudara......, perjamuan tersebut dimaksudkan untuk berterima kasih kepada Tuhan Yesus karena selain Simon yang telah sembuh...., hadir juga Lazarus yang telah dibangkitkan dari kematian  oleh Tuhan Yesus. Jadi dapat dipastikan bahwa Tuhan Yesus menjadi tamu agung dalam pesta itu.

Saudara...., Ketika perjamuan sedang berlangsung semua orang sedang asyik makan.... datanglah Maria dengan dengan setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya .....  lalu meminyaki kaki Tuhan Yesus dan menyekanya dengan rambutnya.

Dari komentar Yudas ...., yang mengatakan bahwa minyak itu dapat dijual seharga 300 dinar..... kita dapat melihat bahwa minyak itu mahal harganya.....

Pada waktu itu gaji harian seorang buruh adalah 1 dinar. Maka minyak itu seharga kurang lebih gaji 1 tahun seorang buruh. Suatu jumlah yang besar.

Tetapi karena kasihNya kepada Tuhan Yesus...., Maria tidak merasa sayang untuk mempersembahkan yang terbaik dan yang termahal yang ada padanya.
Maria berpikir inilah kesempatan bagiNya untuk melayani dan menunjukkan kasihnya kepada Tuhan Yesus.... karena ternyata bahwa tidak lama lagi Tuhan Yesuspun mati disalibkan.

Saudara, Yohanes 9:4 Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita harus bekerja selama masih siang dan akan datang malam dimana kita tidak bisa bekerja.
Ini berarti bahwa kita harus menggunakan waktu selama masih siang untuk bekerja dan menjalankan kehendak Allah.

Orang yang arif tahu bagaimana menggunakan waktu dengan baik.

Dalam 1 hari ada 24 jam. Pada umumnya  penggunaan waktu 24 tersebut adalah sbb :
  1. 8 jam untuk tidur.
  2. 8 jam untuk bekerja.
  3. 8 jam untuk melakukan apa yang menjadi kesenangannya.
Nah orang yang berhasil adalah orang yang tahu bagaimana menggunakan 8 jam waktu lowongnya untuk sesuatu yang bermakna / bernilai kekal. Misalnya untuk :
-          Meningkatkan kerohanian : doa, Saat teduh pribadi, ibadah dst.
-          Melayani Tuhan dan melayani sesama.
-          Menjalin relasi yang baik dengan sesama.
-          Meningkatkan keterampilan.
Tuhan Yesus kiranya menolong kita, menggunakan setiap kesempatan untuk sesuatu yang bernilai kekal. Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 13 Desember 2011

“ASET”

Mazmur 16:1-3, 5-6 :
 Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
Aku berkata kepada TUHAN:
"Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"
Orang-orang kudus yang ada di tanah ini,
merekalah orang mulia yang selalu menjadi kesukaanku.
Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku,
Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
Tali pengukur jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai;
ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku.

Kalau kita berbicara mengenai aset, maka pikiran kita langsung tertuju kepada harta milik seperti deposito di Bank, rumah, ruko, tanah, mobil, perhiasan, barang-barang / surat-surat berharga lainnya. Semuanya itu adalah aset / harta milik yang berharga dan didambakan setiap orang. Namun pembacaan kita hari ini memberitahukan kepada kita bahwa yang menjadi harta milik kita yang berharga bukanlah semata-mata berupa benda, namun ada harta milik yang jauh lebih penting dan bernilai dari semuanya itu.
Kita sebagai orang percaya perlu mendata aset yang kita miliki, Daud menyebutkan harta milik orang percaya berdasarkan urutan prioritas / kepentingannya, sbb :

1.  Tuhan, ayat 2,5a.
Daud mengatakan bahwa Tuhan adalah miliknya yang paling berharga. Tidak ada yang baik baginya selain Tuhan. Dan bahwa Tuhan adalah bagian warisan dan piala kebanggaannya. Daud sebagai raja Israel…, tidak menganggap bahwa harta miliki dan keberhasilan yang ia capai sebagai hartanya yang berharga. Tetapi bagi Daud, Tuhanlah yang menjadi miliknya yang paling bernilai, yang paling berharga, dan bahwa Tuhanlah yang menjadi piala kebanggaannya. Daud pernah berkata dalam Mazmur 27:10 bahwa sekalipun ayah dan ibuku meninggalkan aku, tetapi Tuhan menyambut aku. Bagi Daud kehilangan harta benda, atau orang-orang terkasih yang ada di dekatnya….tidak berarti apa-apa…. sepanjang ada Tuhan yang menyambut dan bersama-sama dengan dia. Bagi Daud Tuhan adalah nomor satu.

2.  Orang-orang yang ada disekitar kita, ayat 3.
Bagi Daud, Tuhan adalah nomor satu, yang paling terutama, dan setelah Tuhan, maka miliknya yang berharga adalah orang-orang yang ada di sekitarnya. Daud berkata orang-orang kudus yang ada di tanah ini adalah orang-orang mulia yang menjadi kesukaannya. Daud menempatkan manusia pada posisi yang tepat, yaitu lebih mulia dari pada barang/materi. Daud menyadari bahwa kalau ia bisa bertahan, bisa berhasil…. selain karena Tuhan…. Daud berhasil juga adalah karena dukungan orang-orang yang ada di sekitarnya; sehingga ia mengakui bahwa orang-orang yang ada disekitarnya adalah orang mulia yang menjadi kesukaannya.

3.  Barang / benda, ayat 5b-6.
Daud menempatkan harta benda pada posisi yang tepat, yaitu sebagai aset yang nomor 3. Pada zaman dahulu, setiap suku Israel mendapat warisan / bagian berupa tanah. Dan Daud sebagai bagian dari suku Yehuda, mengatakan bahwa tali-tali pengukur jatuh di tempat-tempat yang permai, dan milik pusakanya itu menyenangkan hatinya.
Ada dua pelajaran yang dapat kita pelajari dari bagian ini, yaitu :
·         Posisi /nilai harta benda (yang pada waktu itu berupa tanah) adalah pada posisi nomor tiga setelah Tuhan dan orang-orang.
·         Bahwa berapa luas/berapa banyak yang menjadi bagiannya…, Daud menerimanya dengan rasa puas dan syukur. Penting sekali memiliki rasa puas terhadap apa yang kita miliki. Orang yang memiliki banyak (kaya) tetapi bila ia tidak pernah merasa puas = orang miskin. Tetapi orang yang miskin (sederhana) kalau disertai rasa puas/syukur = orang kaya. Jadi yang penting bagi kita adalah : milikilah rasa puas / syukur entah banyak atau sedikit yang kita miliki.

Untuk refleksi :
Saudara, pernahkah saudara menghitung aset yang saudara miliki ? Seperti apakah urutan aset saudara ? Sudahkah Tuhan menjadi milik yang paling berharga dalam hidupmu ? Apakah orang-orang yang ada di sekitar saudara merupakan bagian penting dalam hidupmu, yang menyenangkan bagimu? Sudahkah benda / materi ditempatkan pada posisi yang tepat ? Jangan sampai mengorbankan orang… apalagi mengorbankan Tuhan; hanya karena harta benda / materi….
Orang bijak mengatakan bahwa uang adalah hamba yang baik tetapi akan menjadi kejam bila uang menjadi tuan. Tuhan Yesus memberkati kita.

KISAH TENTANG ALLAH DALAM PERISTIWA AIR BAH.

Kejadian 6:6-8,22; 7:1-12, 22-24; 8:1-2, 14-17.

Pembahasan hari ini mencakup Kejadian pasal 6-8 dan ke 3 pasal ini merupakan satu kesatuan.
Biasanya, kalau kita membaca Kejadian pasal 6-8, maka focus kita selalu pada Nuh yang taat. Memang itu adalah satu fakta yang kita lihat secara jelas bagaimana ketaatan dan iman Nuh sangat luar biasa pada perintah dan janji Tuhan.
Namun hari ini kita akan belajar bagian ini dengan cara pandang / focus yang berbeda yaitu pada Allah. (sesuai dengan thema)

Dalam bahasa Inggris, sejarah = history (= His story). Dengan demikian, sejarah adalah kisahNya (kisah tentang Allah), yang menceritakan tentang bagaimana kehendak, rencana, karya dan tindakan-tindakan Allah dari masa ke masa.
Ini berarti bahwa semua peristiwa yang terjadi di dunia ini, walaupun tidak disebutkan secara langsung…., namun dibalik semua peristiwa yang terjadi dalam sejarah sesungguhnya ada tangan Allah.
Bandingkan dengan kisah dalam kitab Ester; yang walaupun tidak menyebutkan secara tersurat nama Allah di dalamnya…., namun apa yang dikisahkan dalam kitab Ester adalah karya Allah yang luar biasa yang telah menyelamatkan umat pilihanNya dari usaha Haman yang berusaha memusnahkan umat Tuhan.
Kejadian 6:5-6 :
“Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya”.

Ayat ini memperlihatkan rasa duka Allah yang amat mendalam…. Melihat kondisi manusia yang selalu memiliki kecenderungan untuk melakukan kejahatan semata-mata, manusia sudah tidak seperti apa yang Allah rencanakan semula.
Ini memberi kesan bahwa Allah itu, seolah-olah tidak berdaya. Tetapi tidak demikian halnya. Allah kita adalah Allah yang kuat dan perkasa… Allah yang berkuasa. Mari kita lihat ayat berikutnya :

I.     KEJADIAN 6:7-8 : KEPUTUSAN ALLAH

“Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN”.
Kedua ayat tersebut menjelaskan kepada kita, bahwa Tuhan Allah kita bukanlah Allah yang lemah, yang tidak berdaya…. Melainkan adalah Allah yang berkuasa, Allah yang bertindak, Allah yang berdaulat,  Allah yang kalau mau bertindak tidak ada yang dapat menghalangi / membatalkan.

Dalam hal ini :
a.        Allah menunjukkan murkaNya, menghukum manusia dengan air bah, bnd. Kejadian 6:13,17.
“Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa”.

Dan pada saat yang sama :

b.       Allah menunjukkan kemurahanNya kepada Nuh dan keluarganya, bnd. 6:8, 18.
“Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu”.

II.      KEJADIAN 6:14 -15 : PERINTAH ALLAH

“Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya”.

Ukuran bahtera dengan asumsi 1 hasta = 45 cm (sesuai dengan kamus LAI),
Kejadian 6:15 maka diperoleh ukuran sebagai berikut :
q  Panjang 300 Hasta X 45 Cm      = 135 M.
q  Lebar 50 Hasta X 45 Cm           = 22,5 M.
q  Tinggi 30 Hasta X4 5 Cm          = 13,5 M.
Bahtera yang sangat besar, bandingkan dengan luas lapangan sepak bola yang : Panjangnya hanya berkisar 100-110 M dengan Lebar yang berkisar : 64-75 M.

III.  ALLAH BERTINDAK SECARA AKTIF :

6:19a : Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa….
7:7  Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya & isterinya & isteri anak-anaknya karena air bah itu.
7: 8 Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi,
7:9  datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh, Bnd Ayat 15-16

Perhatikan:
Ayat 6:19a memberi kesan bahwa Nuh-lah yang membawa hewan-hewan itu ke dalam bahtera.  Tetapi yang sebenarnya, adalah bahwa Allah-lah yang aktif bertindak membawa semua hewan itu masuk ke dalam bahtera, bnd ayat 7:9.

IV.    ALLAH MENGATUR SEMUANYA :
v  7:4,7,10 : Nuh dan semua hewan masuk ke dalam bahtera dan baru 7 hari kemudian hujan turun.
v  7:12,17 : Hujan turun selama 40 hari secara terus menerus. Allah membuka semua mata-mata air : baik mata air di bawah (dalam samudera raya) maupun mata air yang di atas (tingkap-tingkap langit).
v  7:18-20 : Air melanda bumi dan menutupi segala gunung di seluruh kolong langit; hingga mencapai 15 hastaX 45 Cm = 6,75 M di atas gunung-gunung.
v  7:24 : Air berkuasa di atas bumi selama 150 hari.
Dari semua ayat-ayat tersebut memperlihatkan kepada kita bahwa Allah ada di balik semua peristiwa yang terjadi.

V.    ALLAH SETIA PADA JANJINYA
q  8:1 : “Allah mengingat Nuh”, osi Allah membuat angin menghembus sehingga air turun. Kemudian Allah menutup semua mata air, baik mata air yang di bawah (samudera raya) maupun mata air yang di atas (tingkap-tingkap langit), ayat 2.
q  8:3 : Sesudah 150 hari air mulai surut.
q  8:4 : Bulan 7 tanggal 17 bahtera Nuh kandas di pegunungan Ararat.
q  8:5 : Bulan 10 tanggal 1 puncak-puncak gunung mulai terlihat.
q  8:6-9 : 40 hari kemudian, Nuh membuka tingkap bahtera, melepaskan burung namun burung tersebut kembali karena tidak ada tempat untuk tumpuan kakinya.
q  8: 10-11 : 7 hari kemudian, Nuh melepaskan burung merpati lalu burung tersebut pulang membawa daun.
q  8: 12 : 7 hari kemudian, Nuh kembali melepaskan burung merpati dan burung tersebut tidak kembali.
q  8:13 : Bumi sudah mulai kering, Nuh membuka tutup bahtera pada tahun 601 bulan pertama dan pada hari yang pertama.
q  8:16-19 : Nuh keluar dari bahtera sesuai dengan perintah Allah, pada tahun 601 bulan kedua hari yang ke 27.
q  8:21 : Tuhan berjanji tidak akan menghukum bumi dengan air bah.

APLIKASI :
q  Sejarah adalah kisah tentang Allah (History= His story, yaitu kisahNya Allah). Dalam semua peristiwa yang terjadi di dunia… walaupun tidak disebutkan secara langsung…, namun di balik semua peristiwa tersebut sesungguhnya ada tangan Allah.
q  Allah adalah Allah yang berkuasa, Allah yang berdaulat, Allah yang mengatur / pegang kendali atas segala yang ada. Dengan kata lain, sesungguhnya tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Oleh sebab itu, jangan marah pada hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup kita. Bnd. kesaksian orang-orang yang selamat dapam peristiwa serangan terhadap WTC tanggal 11 September 2001 adalah karena hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup mereka. Terpujilah Tuhan.
q  Pada akhirnya, serahkanlah hidup kita kepada Allah dalam ketaatan yang mutlak. Dia akan mengaturkan yang terbaik bagi kita umatNya.