( Nats : 1 Samuel 1:21-28; 2:11-12, 18-19 )
Pendahuluan.
Kalau kita
mengamati kehidupan Samuel…; Samuel adalah seorang yang berhasil dalam
hidupnya…. Walaupun tetap harus diakui bahwa Samuel gagal dalam mendidik anak-anaknya,
bnd 1 Samuel 8: 1-3 ( mereka tidak seperti Samuel ayah mereka, mereka mengejar
laba, menerima suap dan memutar-balikkan keadilan). Namun di atas segala
kekurangan Samuel tersebut…, kita akan
melihat banyak hal istimewa yang bisa kita pelajari dari Samuel :
1.
Samuel
melayani Tuhan sejak masih muda dalam pengawasan Imam Eli, Fasal 2:11, 18.
2.
Samuel
tidak terpengaruh oleh perbuatan dursila anak-anak Imam Eli, Fasal 2:12.
3.
Samuel
satu-satunya manusia yang menjabat 3 jabatan sekaligus
(
selain Tuhan Yesus tentunya ) :
A.
Samuel
melayani sebagai Imam.
-
Dia
membantu Imam Eli di rumah Tuhan;
-
Dia
mempersembahkan korban saat orang Israel berperang melawan orang
Filistin;
-
Dia
mengurapi Saul menjadi raja ( 10:1 ) dan juga Daud menjadi Raja ( 16:1-2,13 ).
B.
Samuel
juga melayani sebagai Nabi, 3:19-20.
“tidak
ada satupun dari firman Tuhan dibiarkannya gugur”,
Samuel
menerima Firman dan menyimpannya dalam hati dan kemudian menyampaikannya kepada
seluruh Israel .
C.
Samuel
juga seorang Hakim, 7:15-17.
Samuel
memimpin bangsa Israel
selama mereka belum mempunyai raja. Dialah yang menjadi Hakim yang bersih.
Faktor-faktor
yang membuat Samuel berhasil adalah :
1.
Pengaruh
teladan dan didikan orang tua, Fasal 1:3, 11, 21-22, 27-28.
Samuel
lahir dari keluarga yang beribadah, keluarga yang mengasihi Allah, bnd 1:3, 21.
Samuel
memiliki seorang Ibu yang berkomitmen, yang berdoa… dan yang menggenapi
nazarnya. Bahkan ketika Samuel sudah
tinggal bersama dengan Imam Eli, Ibunya terus memperhatikan dengan membuatkan
jubah buat Samuel, bnd. 2:19.
2.
Pengaruh
pemimpin rohani, Fasal 2:11.
Walaupun
ia melihat kebejatan anak-anak Imam Eli…. Tetapi itu tidak mengurangi rasa
hormatnya kepada Imam Eli. Saat ia mendengar Tuhan memanggilnya…. Samuel bahkan
datang kepada Imam Eli untuk menanyakan apakah yang harus ia lakukan untuk
membantu imam Eli. Dan hal itu terjadi berulang-ulang sampai tiga kali, bnd
3:4-8. Ini menunjukkan rasa hormat dan ketaatannya kepada Imam Eli, pemimpin
rohaninya, otoritas yang Tuhan tempatkan dalam hidupnya.
3.
Penyertaan
Tuhan atas Samuel, Fasal 3:19.
Ini
merupakan factor penting yang menentukan keberhasilan Samuel yaitu bahwa Tuhan
menyertai Samuel. Sehebat apapun kita.. tetapi bila Tuhan tidak menyertai …
kitapun tidak dapat berbuat apa apa.
4.
Hidup
kudus dan takut akan Tuhan, Fasal 12: 1-3.
Ketika
Samuel sudah tua dan beruban… Samuel berpamitan kepada bangsa Israel karena mereka telah memiliki
seorang pemimpin ( raja ). Saat itu, Samuel bersaksi bahwa ia menjalankan
tugasnya sebagai pemimpin yang bersih… tidak melakukan pemerasan atau mencari
keuntungan bagi dirinya sendiri. Dan Samuelpun memberi kesempatan kepada bangsa
Israel
untuk memberitahukan siapakah yang telah ia rugikan / peras. Ternyata tidak
yang memberi kesaksian.
Mari
kita belajar pada banyak hal positif dari pribadi Samuel.