Rabu, 20 Juni 2012

”Membuka Pintu Hati”


( Wahyu 3: 14-22 )


Pendahuluan.
Ayat 20 sering kita pikirkan sebagai ayat yang cocok untuk orang yang belum percaya. Tetapi hal yang mengagetkan kita adalah bahwa ayat ini ditujukan kepada orang Kristen yang ada di Laodikia. Bagaimanakah keadaan Jemaat Laodikia ?

Beberapa fakta tentang Kota Laodikia :
*      Kota ini menjadi pusat perdagangan yang makmur dan berpengaruh ( Kota Perbankan ), karena letaknya yang sangat strategis.
*      Industri kain Wol hitam dari bulu domba, yang merupakan bahan pakaian sehari-hari dan pakaian mahal…, berkembang pesat dengan kwalitas eksport.
*      Di samping itu, kota Laodikia memiliki sekolah kedokteran yang maju khusus dalam pengobatan mata dan telinga. Sekolah ini telah mengembangkan salep ( yang diolah dr batu Frigia ) untuk penyembuhan radang mata…, dan inilah yang membuat sekolah kedokteran ini menjadi terkenal.
*      Kota ini pernah dilanda gempa bumi yang dahsyat pada tahun 17 AD dan pada 60 AD; pada waktu pemerintah Romawi menawarkan bantuan untuk membangun kembali kota itu…., maka penatua kota menolak dengan mengatakan bahwa mereka memiliki sumber yang cukup. Mereka segera membangun banyak gedung besar, pintu gerbang, menara. Bahkan mereka mampu menyumbang bagi pembangunan kembali kota-kota di sekitarnya.
*      Pada tahun 62 AD, orang Yahudi mengirim 10 kg emas untuk membayar persembahan tahunan bagi pemeliharaan Bait Suci di Yerusalem dan kiriman tersebut kemudian disita oleh Wali negeri Flaccus.

Ini semua menggambarkan betapa kaya dan majunya kota Laodikia dan penduduknya. Dan dapat dipastikan bahwa jemaat Laodikia juga adalah orang-orang yang kaya;

Ayat 17a : “Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa” 
Jemaat Lodikia menganggap dirinya kaya……cukup dan tidak membutuhkan apapun…. Dkl : mereka puas diri dan menjadi sombong, mereka melupakan Tuhan.

Ayat 17b : “ engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, malang, miskin, buta dan telanjang.
Walaupun Jemaat Lodikia menganggap dirinya kaya……cukup dan tidak membutuhkan apapun…. Tetapi justru Tuhan mengatakan yang sebaliknya. Mereka melarat, malang, miskin, buta dan telanjang…. Dalam pandangan Tuhan.
Mereka tidak seperti yang terlihat….!!!
Mereka adalah orang yang sakit tetapi tidak menyadari hahwa mereka sakit!
Orang sakit yang tidak menyadari bahwa ia sakit sangat berbahaya…, ketimbang orang sakit yang tahu penyakitnya.

Jemaat Laodikia sama sekali tdk menyadari ketelanjangan, kemiskinan, kemalangan & kebutaan mereka.
Dibandingkan dengan jemaat lain yang menerima surat…, Jemaat Laodikia adalah jemaat yang paling menyedihkan: tidak mendapat kata-kata pujian atau penghargaan dari Tuhan. Mengapa ? Sebagai jemaat, mereka gagal menjadi saksi bagi masyarakat sekitarnya, mereka berkompromi…
Dan Tuhan menggambarkan kehidupan rohani mereka seperti air yang suam-suam kuku.
Ayat 15-16 : “ Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu”.
Di duga bahwa orang kristen generasi pertama di Laodikia sebenarnya sangat antusias dan berkobar-kobar…, akan tetapi generasi berikutnya menjadi suam-suam kuku.

Istilah “suam-suam kuku” sangat mereka pahami dengan latar belakang kota Laodikia adalah yang mendapat suplay air “dari mata air panas” yang mengandung Kalsium Karbonat … yang berasal dari Hierapolis yang disalurkan melalui pipa dengan jarak 6 mil. Sebenarnya, air yang mengandung Kalsium Karbonat tersebut : mengandung obat dan berguna bagi kesehatan… tetapi ketika sampai di Laodikia…, air panas tersebut menjadi suam-suam kuku dan bila diminum membuat orang mual… dan mau muntah!! Inilah yang akan Tuhan lakukan dengan orang Kristen yang suam-suam kuku.

Ini merupakan suatu teguran yang sangat keras, sehingga mereka harus bertobat.  
Ayat 19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah”.
Bila mereka tidak bertobat, maka Tuhan “ akan “ memuntahkan.
Kata “ akan “ berarti bahwa Tuhan tidak langsung bertindak memuntahkan… tetapi Tuhan masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat, bnd 2 Petrus 3:9.

Aplikasi :
Bagaimana keadaan kerohanian kita… Hanya kita dan Tuhan yang tahu pasti bagaimana keadaan rohani kita. Bahkan kadang jikalau kita tidak peka…, kitapun tidak tahu.

Ayat 20 : “ Lihat, Aku berdiri dimuka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang pendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan dia bersama-sama dengan Aku”.

Ayat 20 menjadi peringatan pada kita bahwa ternyata ada orang-orang Kristen yang Kristusnya masih di luar. Orang Kristen yang belum mengundang Yesus masuk ke dalam hati dan hidupnya.

Tuhan mau kitalah yang membuka pintu supaya dia masuk :
1.    Masuk sebagai Juruselamat kita. 
2. Masuk sebagai Tuhan & Raja yang memimpin dan mengatur hidup kita.
Ketahuilah bahwa Tuhan Yesus rindu untuk menikmati persekutuan dengan kita sebagai orang percaya. Dia ingin terlibat dalam segala kegiatan bahkan kegiatan kita yang paling sederhana sekalipun.

Aplikasi :
*      Mari kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat.
*      Mari kita berkomitmen untuk mengandalkan Tuhan Yesus dalam hidup sehari-hari.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar